Jumat, 22 November 2024

Kaltim

Dinas PUPR Kaltim Bantu Pengendalian Banjir di Samarinda, Normalisasi 3 Sungai Besar

Koresponden:
La Hasa
Senin, 22 Januari 2024 16:0

WAWANCARA: Aji Muhammad Fitra Firnada, Kepala Dinas PUPR Kaltim/DIKSI.CO

DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemerntah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) secara konsisten memberikan dukungan terhadap penanganan banjir di Kota Samarinda.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni.

"Hampir setiap tahun kita mengalokasikan, karena kita tahu Samarinda adalah Ibu Kota Provinsi dan masalah utamanya adalah banjir," sebutnya, Minggu (21/1/2024).

Dukungan ini bukan omong kososng bekala, sebab Pemprov Kaltim Melalui Dinas PUPR berperan dalam penurapan sepanjang Sungai Karang Mumus (SKM), serta beberapa kegiatan lainnya dalam penanganan banjir di Kota Tepian.

"Saya pernah tahu itu karena dari Kepala Dinas PUPR Provinsi yang mengekspos, dan memang ada banyak kegiatan kita dalam menangani banjir di Samarinda," lanjutnya.

Sebagaimana dijelaskan Kepala Dinas PUPR-Pera Provinsi Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menegaskan, bahwa dalam penanganan banjir di Samarinda, pihaknya fokus terhadap normalisasi Sungai Karang Mumus, Sungai Karang Asam Besar, hingga Sungai Karang Asam Kecil.

Nanda sapaan akrabnya mengakui jika saat ini banjir yang kerap merendam Kota Tepian sudah mulai teratasi.

"Alhamdulillah, penangan banjir di Samarinda sudah banyak berkurang," tukasnya.

Kolaborasi antara Pemprov Kaltim, Pemkot Samarinda, dan Balai Wilayah Sungai (BWS) juga dikatakannya mampu mengendalikan banjir yang jadi momok masyarakat.

Nanda mengatakan, beberapa proyek pengerjaan telah dilakukan dalam penanganan banjir di Samarinda diantaranya normalisasi Sungai Karang Asam Besar yang telah dikerjakan sejak tahun 2020 lalu.

"Untuk sungai karang Asam besar ini penanganan normalisasi sudah 85 persen, dari panjang sungai sekitar 9 km sudah kilometer yang dinormalisasi," terangnya.

Dalam melanjutkan normalisasi sungai tersebut, pihaknya masih terkendala adanya bangunan warga di kawasan Pasar Kedondong.

Selain itu, pihaknya melakukan pembangunan saluran drainase di Jalan DI Panjaitan.

"Pembangunan drainase di jalan tersebut sangat penting, karena jalan itu menjadi akses menuju Bandara APT Pranoto dan akses jalan nasional menuju wilayah Bontang, Kutim dan lain sebagainya," sambung Nanda.

Sebelumnya diberitakan, khusus untuk pengendalian banjir di Samarinda, Pemprov Kaltim melalui Dinas PUPR-Pera telah melakukan langkah-langkah terukur sesuai arahan pimpinan.

Pengendalian banjir menjadi salah satu target capaian misi Gubernur sebelumnya.

Terutama melakukan normalisasi Sungai Karang Mumus secara menyeluruh. 

Teknis pelaksanaan normalisasi sungai dilakukan mulai dari hilir hingga hulu sungai. 

Untuk kegiatan normalisasi Sungai Karang Mumus ini Pemerintah  Provinsi Kalimantan Timur bekerja sama dengan Korem 091/Aji Suryanatakesuma melalui Swakelola Tipe II. 

Dimana Korem 091/Aji Suryanatakesuma selaku Tim Pelaksana Normalisasi Sungai Karang Mumus berkolaborasi dengan Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Pera Kaltim selaku Tim Persiapan dan Pengawasan.  

 Normalisasi Sungai Karang Mumus juga berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Samarinda khususnya dalam hal penyelesaian dampak sosial.  

Penyelesaian dampak sosial salah satunya terkait pembebasan kawasan bantaran sungai yang selama ini banyak didiami masyarakat. 

Pembebasan Kawasan dimaksudkan agar proses pengerukan sampah dan lumpur sungai akan lebih mudah.

Selain membantu Pemkot Samarinda dalam hal penyelesaian masalah sosial, Pemprov Kaltim juga mengucurkan dana miliaran rupiah untuk normalisasi Sungai Karang Mumus.  

Bahkan untuk program pengendalian banjir melalui normalisasi Sungai Karang Mumus ini selama empat tahun berturut-turut sejak 2019 hingga 2022, Pemprov Kaltim terus memberikan alokasi untuk penanganan banjir Samarinda dan berlanjut hingga 2023. 

Penanganan yang dilakukan memiliki dampak sangat positif. Luasan genangan banjir, tinggi areal genangan dan durasi waktu genangan banjir mengalami penurunan signifikan. 

Selama empat tahun Pemprov Kaltim terus memberikan alokasi APBD untuk penanganan banjir ini. 

Tahun anggaran 2019 sebesar Rp11,9 miliar. Tahun 2020 kembali dialokasikan Rp15 miliar. 

Tahun 2021 karena pandemi Covid-19 turun menjadi Rp10,2 miliar, kemudian tahun 2022 naik menjadi Rp20,2 miliar. Tahun 2023 Rp9,8 miliar untuk normalisasi SKM.
 
Bukan hanya normalisasi SKM, untuk pengendalian banjir Samarinda, Pemprov Kaltim juga menyiapkan miliaran rupiah lainnya untuk melakukan normalisasi Sungai Karang Asam Besar, pembangunan saluran drainase di Jalan DI Panjaitan, normalisasi dan perkuatan tebing Sungai Talang Sari, pengendalian banjir Sistem Karang Asam Besar, pengendalian banjir Sistem Karang Asam Kecil dan  pembangunan drainase Jalan Pemuda III Sub Sistem Semani (Sentosa – Remaja – Ahmad Yani). 

Pemprov Kaltim juga mengalokasikan dana pengendalian banjir untuk kabupaten dan kota lainnya untuk pengendalian banjir. Antara lain untuk Bontang, Kutai Timur, Balikpapan, Berau dan Paser.

(*)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews