DIKSI.CO, SAMARINDA - Penyaluran air bersih di Kota Tepian dinilai masih belum optimal.
Hal itu disampaikan anggota Komisi II DPRD Samarinda Novi Marinda Putri.
Ia menyebut mestinya Perumdam Tirta Kencana bisa menyalurkan air bersih yang langsung bisa diminum.
“Kalau menurut saya, pelayanan perumdam itu masih jauh dari kata layak. Lebih tepatnya berantakan.” ujar Novi sapaan akrabnya belum lama ini.
“Coba aja ke Loa Buah sana. Mereka sudah bertahun-tahun tidak bisa merasakan air bersih. Di Palaran malah mereka beli dari pihak swasta. Jadi indikator pelayanan yang menurut mereka berhasil itu yang bagaimana ?” tegasnya.
Lebih lanjut, Novi membandingkan Kota Samarinda dengan Kota Bontang dan Balikpapan.
Menurutnya, Kota Samarinda sudah diberkahi sumber air yang selalu melimpah dibanding Kota Bontang dan Balikpapan, yakni Sungai Mahakam.
Instalasi Pengelolaan Air (IPA) juga, ucapnya, ada di setiap kecamatan.
Tapi air bersih belum bisa mereka distribusikan ke seluruh rumah warga dan kualitasnya yang belum oke betul.
Menutur Novi, pada 2023 ini, mestinya warga Samarinda sudah bisa meminum langsung air dari keran, karena kualitasnya terjamin bagus.
“Harus sesuai dengan namanya “Perumdam” artinya perusahaan umum daerah air minum. Tapi gak bisa diminum. Dipakai cuci piring atau mandi aja masih kuning.” ujarnya lagi.
Ia juga mendorong agar Perumdam tetap harus bekerja profesional dan berorientasi pada keuntungan.
“Walaupun namanya perusahaan daerah, yang ada embel-embel daerahnya. Tetap harus kreatif dan gak bergantung. Manajemen keuangannya tidak usah lagi ngeluh tiap saat kalau kekurangan anggaran.” terangnya.
“Kalau kinerjanya bagus ya tidak apa-apa (minta suntikan dana dari APBD). Kalau buruk bagaimana? Yang ada ya daerah juga yang rugi,” pungkasnya. (Advertorial)