Selasa, 14 Mei 2024

Dampak Covid-19, 22 Mahasiswa Asal Thailand Terancam Tak Bisa Pulang

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Minggu, 19 April 2020 11:17

Navavee Saha atau biasa disapa Nawawi (Hijau) salah satu mahasiswa asal Patani Thailand saat ditemui di asrama mahasiswa putra IAIN Samarinda, Minggu (19/4/2020)./Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA- 22 mahasiswa asal Negeri Gajah Putih, Thailand, terancam tak dapat pulang ke negaranya di tengah merebaknya wabah penyakit menular coronavirus disease (Covid-19) di Indonesia dan Thailand.

Ke-22 mahasiswa itu, saat ini, sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda, di Jalan HAMM Rifaddin. Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Jumlah mahasiswa dan mahasiswi keseluruhan yang menempuh pendidikan di IAIN Samarinda ada 24 orang. Namun tersisa 22 orang yang sekarang masih bertahan tinggal di Asrama Kampus 2 IAIN Samarinda, lantaran pandemi virus corona tersebut. Terdiri dari 13 laki-laki dan 9 perempuan.

Perihal itu disampaikan langsung oleh Navavee Saha atau biasa disapa Nawawi salah satu mahasiswa asal Patani, Thailand.

Nawawi mengungkap, rasa rindu untuk bertemu keluarga menambah berat cobaan yang saat ini sedang dihadapi seluruh masyarakat, baik di Samarinda maupun di negara asalnya Thailand.

"Tidak lepas dari rindu orangtua. Karena kita kan jarak jauh, makin jauh makin rindu, kemudian juga ada peluang karena kuliah saat ini sedang online, kamudian tidak lama lagi libur semester, itu waktunya hitung-hitung 3 bulan lebih ya," ungkapnya saat ditemui awak media, Minggu (19/4/2020).

Demi menggapai cita-cita, pria semester 6 ini mengatakan, meski ingin pulang ia dan rekan-rekannya harus menahan keinginan tersebut, lantaran tujuan mereka adalah menuntut ilmu.

"Kalau pulang setiap orang menginginkan pulang, cuman menurut saya itu studi di sini atau kuliah di luar negeri itu cuma 4 tahun, jadi untuk waktu 4 tahun itu harus kita mengorbankan apa yang kita inginkan," ucapnya.

Kendala yang saat ini dirasakannya yaitu mendapat kabar bahwa di negara asalnya, pemerintah telah mengambil kebijakan. "Sehingga belum bisa pulang dahulu. Apalagi kuliahkan sudah melalui online ditambah mau libur akhir semester, makanya sangat ingin untuk pulang," katanya.

Lebih jauh, menyikapi pandemi virus corona itu, ia mengatakan bahwa ini merupakan sebuah cobaan harus dihadapi. "Bagi kita sebagai orang yang beriman harus memanfaatkan itu dengan baik, jangan merasa ragu atau takut dengan virus tersebut," ucapnya.

Ia berharap pandemi virus corona ini dapat berlalu sehingga bisa beraktivitas kembali saperti sebelumnya.

"Kalaunya kondisi sudah normal ingin pulang, namun lihat kondisinya apabila masih bisa libur panjang, maka akan pulang biar bisa bantu orang tua di sana dan melepas rasa rindu," tutupnya. (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews