Senin, 25 November 2024

Curhat Pasien Sembuh Corona di Balikpapan, Rindu Istri Anak hingga Rumah Sempat Divideo Netizen

Koresponden:
Yudi Syahputra
Jumat, 3 April 2020 13:27

Pasien sembuh corona di Balikpapan, Muhammad Wahid Zulfikar Herlambang saat dikonfirmasi melalui telecoference, Jumat (4/2/2020) malam/ Diksi.co

Hingga Jumat (3/4/2020), update corona se Indonesia mencapai 1986 kasus positif, 181 meninggal dan 134 dinyatakan sembuh 

DIKSI.CO, SAMARINDA – “Alhamdulillah saya sangat bersyukur kepada Allah. Saya bisa melihat matahari lagi. Saya bisa melihat istri saya, anak saya, keluarga saya dan kerabat saya,” ucap salah satu pasien corona yang kini dinyatakan sembuh, Muhammad Wahid Zulfikar Herlambang, saat dikonfirmasi melalui via telecoference, Jumat (3/2/2020).

Wahid beruntung. Se Indonesia, sampai saat ini ada 134 pasien corona yang dinyatakan sembuh. Wahid, adalah satu dari ke-134 orang itu. 

Ucapan syukur tak putus diucapkannya, akhirnya ia bisa bertemu langsung dengan istrinya dan ketiga anaknya meski secara ruang dan jarak masih dibatasi. Wahid saat ini sedang diobservasi oleh pihak Rumah Sakit di ruang Sylva Lestari Homestay Balikpapan.

“Disini saya boleh dikunjungi, istri saya dan anak saya datang kesini. Alhamdulillah saya sangat bersyukur walaupun di ruang tamu saja, jaraknya juga diatur,” ungkap Wahid.

Dia menceritakan selama 15 hari di ruang isolasi, ia hanya berserah diri kepada takdir Allah dan ia berihtiar dengan berolaraga dan beribadah. Sikap kepasrahannya kepada Allah menjadi dorongan dia tetap tegar dan tenang menghadapi masa-masa sakitnya.

“Selama diisolasi saya berserah diri kepada Allah bahwa ini adalah salah satu takdir yang saya harus hadapi. Itu yang kutekankan kepada hati saya. Ikhtiarnya, disamping itu saya jalankan aktivitas ibadah seperti biasa, dan lainnya saya olahraga juga,” ucapnya.

Pasien sembuh corona di Balikpapan, Muhammad Wahid Zulfikar Herlambang saat dikonfirmasi melalui telecoference, Jumat (4/2/2020) malam/ Diksi.co

Dalam ruang isolasi jauh dari sinar matahari, ia hanya bisa mengobrol dengan tim medis. Dia juga merasakan betapa lelah tim medis melayani mereka demi kesembuhan para pasien corona. Dan ia sempat mengeluh tak bisa bertemu dengan istri dan anaknya.

“Keluhan saya yah rindu, Alhamdulillah,” tambahnya.

Sebelumnya saat ia pertama dinyatakan positif lalu diisolasi, istri dan ketiga anaknya sempat mengalami tekanan mental dari masyarakat. Karena mereka adalah orang terdekat, sehingga banyak masyarakat sekitar yang was-was. Bahkan para ojek online pun tak berani masuk dalam wilayah perumahan dimana ia tinggal.

“Awalnya memang luar biasa setelah saya dinyatakan positif. Bahkan sampai rumah saya divideo netizen. Luar biasa mental yang dihadapi istri saya. Apapun yang terjadi, saya bilang jangan ambil hati. Fokus saja kepada anak-anak,” katanya.

Semenjak mendapatkan video rumahnya, ia langsung menghubungi pihak perumahan untuk meminta maaf. Meski video itu viral, justru masyarakat sekitar mensuport istrinya. Terkadang warga memberi makanan, sayur-sayuran dan bahan pokok selama Wahid diisolasi.

“Akhirnya saya juga minta maaf kepada pihak perumahaan. Karena saya sangat tidak nyaman kalau perumahan bapak sampai terbawa media sosial, justru beliau bilang tak apa-apa malah. Saya diberi support. Ojol-ojol juga sempat takut kesana. Alhamdulillah warga sangat sayang sama kami. Kadang kami diberi makanan sayuran di depan rumah,” pungkasnya. (Yudi Syahputra) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews