DIKSI.CO, SAMARINDA - Demisioner Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Kalimantan Timur Muhammad Darlis Pattalongi beri pernyataan tegas terkait kabar dirinya tidak lagi mendapat dukungan untuk kembali memimpin Partai Amanat Nasional (PAN) Kaltim.
"Tidak ada gunanya juga melaporkan kepada Ketua Umum DPP PAN bahwa Darlis tidak lagi mendapat dukungan menjadi ketua DPW dan tidak mendapat lagi dukungan anggota DPRD," ucap Darlis saat memberi sambutan pada acara Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-5 PAN yang digelar pada, Senin (21/12/2020).
Ketua DPW PAN Kaltim dua periode itu pun kembali menegaskan bahwa terpilihnya ia sebagai ketua lantaran keinginan kader maupun pengurus partai.
"Saya tidak pernah mengajukan diri. Kecuali aspirasi pengurus yang meminta saya untuk maju. Tapi Insha Allah saya sudah tidak bersedia lagi menjadi ketua di partai PAN Kaltim," tuturnya.
Tidak sampai disitu, Darlis juga menyinggung kabar terkait dirinya yang dituduh memanfaatkan posisi anggota DPRD Fraksi PAN sebagai sumber keuangan.
"Bahwa Darlis tukang peras dan tukang minta duit. Demi Allah 10 tahun saya menjabat menjadi ketua DPW tidak pernah saya minta duit. Karena itu kalau ada yang merasa saya peras saudara Sigit (ketua terpilih DPW PAN) itu fitnah yang paling keji," ucapnya.
Ia menjelaskan, jika selama ini dirinya menagih sesuatu kepada Sigit Wibowo itu lantaran kegiatan partai PAN Kaltim ditangani langsung oleh Sigit Wibowo.
"Saat saya menjadi anggota DPR kegiatan-kegiatan saya juga di handle sama saudara Sigit. Sehingga tentu saja saya mengajukan klaim kepada Sigit," ungkapnya.
Di ujung sambutannya, Darlis berpesan kepada seluruh kader PAN untuk terus mengedepankan adab dalam berpolitik.
"Saya memang lagi terpuruk setelah Pilkada ini, oleh karena itu kepada saudara-saudara teruslah belajar secara adab. Pintar saja tidak cukup tapi belajar lah adab. Terus buat PAN berkibar," imbuhnya.
Menanggapi pernyataan mantan Ketua DPW PAN Kaltim sekaligus politisi senior partai berlambang matahari putih tersebut, Sigit Wibowo yang terpilih sebagai Ketua DPW PAN Kaltim hanya melihat momen tersebut sebagai sebuah dinamika politik.
"Kalau perpecahan tidak ada. Bahkan pengurus lama kita rekrut semua. Kalau dalam sambutan ketua terkhusus kepada saya ini hanya persoalan saudara. Artinya senior memberi wejangan ke junior itu hal biasa. Biasa kita habis bertanding ni di Pilkada Samarinda ada crash-crash kecil biasa setelah kita sama-sama berjuang," ujarnya. (tim redaksi Diksi)
