DIKSI.CO, SAMAINDA - Ketua DPD Partai Gerindra Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Harun apresiasi langkah Kepolda Kaltim dalam menciptakan dan mewujudkan kepedulian pemilu berkualitas, pemilu yang berintegritas dan pemilu yang aman.
Diketahui Kapolda Kaltim menginisiasi giat Jumat curhat, di gedung pertemuan KPU Kaltim, Jumat (19/5/2023).
Kegiatan tersebut dilaksanankan bersama penyelenggara pemilu yaitu Bawaslu dan KPU, serta berdialog dengan peserta Pemilu yaitu pimpinan partai politik, menjadi langkah baik dalam mengantisipasi potensi konflik pemilu.
"Dialog preventif atau pencegahan terjadinya konflik pemilu yang dilakukan Kapolda Kaltim kali ini, menjadi pokok utama pembahasan di pertemuan kali ini. Termasuk membahas potensi-potensi kerawanan di setiap penyelenggaraan pemilu " ucap Andi Harun.
Menurut Andi Harun, potensi-potensi terjadinya kerawanan pemilu diantaranya daftar pemilih, daerah-daerah perbatasan atau geografis dari satu kabupaten ke kabupaten lain. Pengamanan logistik pemilu serta integrasi penyelenggaraan pemilu dan peserta pemilu.
Selain itu membahas tentang perhitungan pemilu, kampanye pemilu baik secara konvensional maupun menggunakan media elektronik atau konvensional.
Andi Harun lantas menyarankan, Kapolda Kaltim perlu melakukan pertemuan dengan semua unsur, seperti kalangan organisasi masyarakat dan juga para awak media.
Dirinya mensinyalir di beberapa daerah diduga banyak peserta pemilu menggunakan ormas untuk mengadvokasi.
"Padahal dalam sistem pemilu koridor hukum sudah jelas. Jadi apabila terjadi sengketa pemilu maka . kita (peserta pemilu) komitmen dan konsisten menggunakan sarana hukum yang sudah berlaku. Baik yang berlaku di undang-undang maupun peraturan KPU dan Bawaslu." Jelasnya
Lanjut ia menegaskan apabila ini dilakukan secara komitmen dan konsisten maka dipastikan pemilu berkualitas dan aman pasti akan terjadi khususnya di pemilu 2024 mendatang.
Tak hanya itu, Andi Harun juga mengajak semua elemen masyarakat untuk memerangi berita hoax yang menjadi sumber konflik di masyarakat. Artinya perlu kerjasama termasuk awak media bisa memberikan informasi yang akurat dan tidak menimbulkan perpecahan atau konflik
"Tanggung jawab itu kan bukan cuma hanya kepolisian, tapi semua elemen masyarakat termasuk media untuk menciptakan pemilu yang berkualitas" Ucapnya. (Tim Redaksi)