DIKSI.CO, BERAU - Sepanjang 200 meter tembok penahan ombak di Teluk Sulaiman, Berau, dibangun oleh Dinas PUPR Kaltim.
Tembok penahan ombak ini dibangun di tiga titik, seperti 100 meter dibangun di Pantai Harapan, 50 meter lainnya juga dibangun di Pantai Harapan, dan 50 meter sisanya dibangun di Biduk-Biduk.
Total anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan tembok pencegah abrasi ini sebesar Rp4,5 miliar.
"Kita tangani tadi dua di Pantai Harapan dan satu di Biduk-Biduk," kata Aji Muhammad Fitra Firnanda, Kepala Dinas PUPR Kaltim, Senin (21/12/2021).
Nantinya, total ada sembilan titik kritis di Biduk-Biduk dan Pantai Harapan yang akan dibangun tembok penahan ombak.
"otal titik kritis ada sembilan. Tiga di Pantai Harapan, enam di Biduk-Boduk. Bertahap lagi di 2022, ada lagi Rp9,2 miliar panjang 300 meter," paparnya.
Secara keseluruhan Biduk-Biduk hingga Teluk Sulaiman, memiliki garis pantai sepanjang 19,4 kilometer.
Dari panjang garis pantai itu, 800 meter menjadi titik kritis rawan abrasi.
"Masih banyak berpotensi, perencanaan itu sembilan titik tadi harus ditangani perencanaan ulang," tegasnya
Pembangunan bertahap bakal dilakukan, sesuai anggaran yang tersedia di APBD.
"Ada beberapa titik rawan abrasi, tapi utamakan kritis," lanjutnya.
Hal itu juga ditegaskan oleh Isran Noor, Gubernur Kaltim.
Isran Noor melakukan tinjauan lokasi proyek tembok penahan ombak, setinggi 3,6 meter itu.
"Tahub depan Dinas PUPR Kaltim melanjutkan kembali pembangunan tembon penahan ombak. Pembangunan dilanjutkan dengan mengutamakan pada titik-titik kritis," pungkas Isran Noor. (tim redaksi Diksi)