Senin, 25 November 2024

Bincang Pelatihan Tanggap Covid-19 BLK Samarinda, Sopir Bandara hingga Pekerja Kena Pecat Diberi Pelatihan

Koresponden:
diksi redaksi
Kamis, 10 September 2020 12:28

Wastafel hasil kreasi dari pelatihan yang dilakukan BLK Samarinda untuk tanggap Covid-19/ Diksi.co

“Ya sulitnya itu memberi pelatihan dari awal sampai akhirnya mereka bisa kreasikan sesuatu. Kan ini berbeda. Mereka yang dilatih itu, belum punya skill untuk pembuatan masker, wastafel hingga baju hazmat. Jadi, dari kamilah yang harus sabar untuk itu, sampai mereka bisa,” ujar Andri Susila, Kepala BLK Samarinda. 

DIKSI.CO, SAMARINDA – Kamis (10/9/2020), tim redaksi berbincang dengan dua orang dari Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda. 

Pertama adalah Andri Susila, Kepala BLK, serta Arman yang saat itu menyebut dirinya sebagai Koordinator Instruktur di BLK Samarinda

Bertempat di Café Setiap Hari, Jalan Juanda Samarinda, keduanya bercerita soal pelatihan tanggap Covid-19 yang per Agustus lalu sudah selesai dilakukan. 

Di pelatihan itu, kurang lebih 304 orang dilatih BLK Samarinda untuk hasilkan 3 produk. 

Pertama, baju hazmat, kemudian masker, dan terakhir adalah wastafel untuk cuci tangan. 

“Pelatihannya mulai sejak Juni dan selesai Agustus 2020. Pesertanya banyak. Kami ambil dari mereka yang baru saja kena PHK, atau warga yang masih belum bekerja. Ada juga misalnya dari sopir bandara di APT Pranoto yang kemarin sulit dapat penghasilan karena adanya Covid-19,” ujar Andri Susila. 

Dari proses pelatihan itu, tidak hanya jadi sekedar pelatihan. Outputnya adalah karya yang kemudian dibagikan ke tempat-tempat keramaian atau instansi pemerintahan, hingga tempat ibadah untuk upaya tanggap Covid-19. 

“Misalnya, untuk wastafel, itu kami ada berikan hingga ke Bontang. Ada juga ke instansi pemerintahan, rumah ibadah, dan lokasi-lokasi keramaian, seperti misalnya pasar,” ucap Andri. 

Jumlahnya pun tak sedikit. Andri Susila dan Amran sempat membuka data mereka untuk mengetahui jelas jumlah masker, wastafel dan baju hazmat yang berhasil dibuat selama masa pelatihan. 

Terinci, ada 40 ribu masker, 2750 baju hazmat dan 144 unit wastafel yang dibuat. Itu semua adalah buatan dan hasil dari para pekerja yang tergabung dalam pelatihan di BLK Samarinda

“Semua proses pembuatan dan pengerjaan dilakukan di BLK Samarinda,” ujarnya. 

Andri Susila, Kepala BLK Samarinda (kiri) bersama Arman (kanan) Koordinator Instruktur BLK Samarinda/ Diksi.co

Dijelaskan lagi, program pelatihan ini dikerjakan oleh BLK se Indonesia. Ada banyak pilihan yang sebenarnya bisa dilakukan. 

Misalnya, pembuatan disinfektan, hand sanitizer, hingga penyediaan makanan untuk warga sebagai upaya tanggap Covid-19. 

Namun, mengingat kondisi dan fasilitas yang ada, BLK Samarinda akhirnya memilih 3 produk untuk masuk dalam pelatihan, yakni baju hazmat, wastafel dan pembuatan masker

“Ya, kami pilih itu, karena dari sisi fasilitas dan SDM, kami bisa lakukan untuk produk-produk itu,” ujarnya. 

Andri Susila dan Arman pun berharap apa yang dilakukan BLK Samarinda bisa menjadi upaya berkelanjutan dalam penyebaran Covid-19 di Samarinda, hingga Kaltim. 

“Ya, kita lakukan dari yang kecil sebagai upaya pencegahan Covid-19,” katanya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews