“Ya sulitnya itu memberi pelatihan dari awal sampai akhirnya mereka bisa kreasikan sesuatu. Kan ini berbeda. Mereka yang dilatih itu, belum punya skill untuk pembuatan masker, wastafel hingga baju hazmat. Jadi, dari kamilah yang harus sabar untuk itu, sampai mereka bisa,” ujar Andri Susila, Kepala BLK Samarinda.
DIKSI.CO, SAMARINDA – Kamis (10/9/2020), tim redaksi berbincang dengan dua orang dari Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda.
Pertama adalah Andri Susila, Kepala BLK, serta Arman yang saat itu menyebut dirinya sebagai Koordinator Instruktur di BLK Samarinda.
Bertempat di Café Setiap Hari, Jalan Juanda Samarinda, keduanya bercerita soal pelatihan tanggap Covid-19 yang per Agustus lalu sudah selesai dilakukan.
Di pelatihan itu, kurang lebih 304 orang dilatih BLK Samarinda untuk hasilkan 3 produk.
Pertama, baju hazmat, kemudian masker, dan terakhir adalah wastafel untuk cuci tangan.
“Pelatihannya mulai sejak Juni dan selesai Agustus 2020. Pesertanya banyak. Kami ambil dari mereka yang baru saja kena PHK, atau warga yang masih belum bekerja. Ada juga misalnya dari sopir bandara di APT Pranoto yang kemarin sulit dapat penghasilan karena adanya Covid-19,” ujar Andri Susila.