DIKSI.CO - Kondisi infrastruktur pasca PON 2008 Kaltim, masih kurang layak dilirik oleh pihak ketiga.
Sudah sejak lama, Pemprov Kaltim mengajukan penglolaan Stadion Utama Palaran kepada pihak ketiga.
Namun hingga saat ini, belum ada investor yang melirik pengelolaan itu.
"Itu sebenarnya mau ditawarkan ke pihak ketiga," kata Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim, Jumat (13/1/2023).
Hanya saja diperlukan biaya perbaikan yang besar untuk membenahi stadion utama, berkisar Rp160 miliar.
Serta biaya perawatan per tahun stadion utama yang berkisar Rp100 miliar per tahun.
Persoalannya, Stadion Utama Palaran tidak menjadi lokasi tujuan masyarakat.
Berbeda halnya dengan Gelora Kadrie Oening di Sempaja.
"Masyarakat ka mana yang dekat, selama ini GOR Sempaja, kalau dipindah ke Stadion Utama Palaran belum tentu masyarakat mau ke sana, misalnya kalau bergerak ke bisnis," jelasnya.
"Arus masyarakat kan masih terfokus ke daerah kota ini," lanjutnya.
Mimpi Pemprov Kaltim ke depan menjadikan keramaian Gelora Kadrie Oening berpindah ke Stadion Utama Palaran.
Hanya saja tetap diperlukan pihak ketiga yang mau mengelola infrastruktur itu.
"Bisa dilakukan perlahan, seperti halnya seperti Sempaja, tapi geraknya harus pelan-pelan. Silahkan saja pihak ketiga masuk, gak masalah, tinggal diatur bagaimana kesepakatannya," tegasnya.
(tim redaksi Diksi)