DIKSI.CO – Suasana Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, sedikit lebih siaga dari biasanya. Hal itu menyusul informasi adanya seorang tahanan kabur dari Rumah Tahanan Polsek Samarinda Kota yang diduga melintas ke arah Balikpapan melalui jalur darat yang melewati wilayah tersebut.
Bhabinkamtibmas Desa Batuah, Aipda M. Fatur Rasyid, mengeluarkan imbauan resmi kepada masyarakat pada Selasa (21/10/2025) sore. Dalam pengumumannya, ia meminta seluruh warga agar meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor apabila melihat orang dengan ciri-ciri yang mencurigakan.
“Mohon perhatian dan kewaspadaan. Telah diinformasikan bahwa terdapat tahanan yang melarikan diri dari Rumah Tahanan Polsek Samarinda Kota dan diketahui melintas menuju arah Balikpapan,” tulis Aipda Fatur dalam imbauan yang beredar di grup-grup WhatsApp warga setempat.
Ia juga merinci ciri-ciri pelaku yang masih dalam pengejaran aparat: mengenakan jaket hoodie warna hijau muda dan oranye muda, serta menggunakan celana panjang dan pendek secara bergantian, diduga karena pelaku telah mengganti pakaian selama pelarian. Tahanan tersebut juga disebut menggunakan masker untuk menyamarkan wajahnya.
“Dihimbau kepada seluruh warga apabila melihat orang dengan ciri-ciri tersebut agar segera melaporkan atau mengamankan dengan hati-hati dan menghubungi pihak kepolisian terdekat atau Bhabinkamtibmas Desa Batuah,” tegasnya.
petugas Polsek Loa Janan disebut telah melakukan patroli gabungan bersama Bhabinkamtibmas di sekitar jalur lintas Samarinda–Balikpapan. Penjagaan dilakukan di area yang berpotensi menjadi rute pelarian, seperti perbatasan Desa Batuah dan Bukit Raya.
Kapolsek Loa Janan, AKP Abdillah Dalimunthe, saat dikonfirmasi membenarkan adanya peningkatan pengamanan di wilayahnya.
“Benar, kami mendapat informasi koordinasi dari Polresta Samarinda dan Polda Kaltim bahwa ada kemungkinan salah satu tahanan kabur mengarah ke selatan. Saat ini kami siagakan personel untuk memantau pergerakan di lapangan,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, peringatan tersebut berkaitan dengan peristiwa kaburnya 15 tahanan dari ruang sel Polsek Samarinda Kota pada Minggu (19/10/2025) siang. Para tahanan melarikan diri dengan cara menjebol kloset dan dinding sel, membuat lubang berdiameter sekitar 35–40 sentimeter.
Hingga Senin pagi, sepuluh tahanan sudah berhasil diamankan kembali oleh jajaran Polresta Samarinda, sementara lima lainnya masih dalam pengejaran, termasuk satu yang diduga melintas ke arah Balikpapan melalui jalur Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro, bahkan turun langsung ke lokasi untuk mengevaluasi kondisi bangunan dan sistem penjagaan. Ia menyebut Polsek Samarinda Kota merupakan bangunan cagar budaya sehingga memiliki keterbatasan dalam hal pengamanan.
“Kami sedang evaluasi menyeluruh, baik fisik bangunan, sistem penjagaan, maupun kapasitas tahanan,” kata Endar saat meninjau lokasi, Selasa (21/10).
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan membantu aparat dengan memberikan informasi jika melihat tahanan yang masih buron.
Untuk mempersempit ruang gerak para pelarian, aparat kepolisian telah memperketat penjagaan di sejumlah jalur perbatasan Samarinda–Kukar–Balikpapan. Pos pengawasan di jalur poros Batuah–Samboja juga dilibatkan untuk memeriksa kendaraan yang melintas secara acak.
Menurut sumber di kepolisian, sebagian tahanan yang kabur merupakan warga luar Samarinda yang memiliki jaringan di daerah lain di Kalimantan Timur. “Karena itu, patroli lintas wilayah diperlukan, termasuk kerja sama dengan Polres Kutai Kartanegara dan Polres Balikpapan,” kata sumber tersebut.
Bagi Aipda Fatur Rasyid, langkah paling penting saat ini adalah menjaga komunikasi antara polisi dan warga. Ia berharap masyarakat tidak panik, tapi juga tidak abai.
“Yang penting hati-hati, jangan bertindak sendiri tanpa pengawasan aparat. Kalau ada yang mencurigakan, cukup amankan diri dan segera laporkan,” ujarnya.
Dalam setiap situasi darurat seperti ini, katanya, peran masyarakat menjadi faktor utama dalam mempersempit ruang gerak pelaku. Polisi mungkin memiliki peralatan dan sistem, tapi warga yang sehari-hari mengenal lingkunganlah yang bisa menjadi mata dan telinga di lapangan.
“Mari bersama menjaga keamanan lingkungan kita,” tutup Aipda Fatur dalam pesannya.
(Redaksi)