DIKSI.CO, SAMARINDA - Kalimantan Timur secara bertahap telah memasuki musim kemarau.
Kebakaran hutan dan lahan menjadi fenomena yang mengancam Kaltim, selama kemarau berlangsung.
Reza Arian Noor, Kepala BMKG Stasiun metereologi kelas III Temindung Samarinda, menyampaikan kemarau tahun 2020 bukan menjadi kemarau kering, namun di Kaltim musim kemarau masih berpotensi turun hujan.
Disampaikan Reza, per 31 Juli 2020 kemarin dari pantauan satelit BMKG, wilayah Kaltim 56,7 persen masih terjadi hujan. Sementara sisanya telah memasuki musim kemarau.
"Dari data yang masuk hingga 31 Juli 2020, untuk wilayah Kaltim baru 43,3 persen mengalami musim kemarau. Sementara 56,7 persen masih mengalami hujan," kata Reza, Selasa (18/8/2020).