Jumat, 1 November 2024

Banjir Setinggi Atap Rumah, Pemkab Mahulu Tetapkan Status Tanggap Darurat

Koresponden:
Alamin
Kamis, 16 Mei 2024 15:40

Kondisi banjir yang mengkhawatirkan di Mahakam Ulu hingga mencapai ketinggian atap rumah warga. (IST)

DIKSI.CO, MAHAKAM ULU - Peristiwa banjir besar yang menerjang Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, hingga setinggi atap rumah warga kini ditetapkan sebagai status tanggap darurat oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu).

Penetapan status tanggap darurat itu diumumkan pemerintah sejak 14 Mei, hingga 29 Mei 2024 mendatang.

Hal itu diumumkan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Mahulu, Agus Darmawan sesuai arahan Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh.

“Keputusan SK status tanggap darurat sesuai arahan pak Bupati, agar tim bisa bergerak cepat melakukan penanganan banjir selama 14 hari ke depan,” ucapnya, Kamis (16/5/2024).

Lanjut Agus, kalau kondisi banjir yang terjadi saat ini diduga kuat karena curah hujan yang sangat tinggi.

Sehingga terjadi banjir susulan di beberapa kampung di Kecamatan Long Bagun dan kecamatan lainnya.

"Jadi kemarin sempat surut dan ternyata sore itu naik lagi. Karena tingkat hujan di Hulu Mahakam itu sangat tinggi. Sehingga (terjadi) banjir susulan," jelasnya.

Kondisi terbaru akibat banjir susulan, Agus sedikitnya ada 70 persen kampung yang terdampak.

Bahkan di beberapa titik, mengalami kondisi parah hingga ketinggian air mencapai atap rumah.

Bahkan satu rumah rakit pelabuhannya hanyut terbawa arus sungai yang deras.

"Rumah mau hanyut ada, kalau rumah rakit iya sudah ada yang hanyut karena arus sungai Mahakam memang sangat deras jadi sangat riskan menggunakan transportasi air, kantor BPBD, beberapa OPD, dan sekolah juga terdampak," beber dia.

Sejak semalam BPBD telah mengambil langkah dengan membentuk posko pengungsian yang dipusatkan di gereja di Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun.

Meski begitu Agus mengatakan pihaknya masih harus menambah terpal karena situasi pengungsi di gereja penuh.

"Ini sudah tidak cukup lagi dan kami akan menambah dengan tenda biasa. Di area gereja juga kami akan memasang tenda umum," tuturnya.

Sementara BPBD sendiri belum mengantongi data pasti korban terdampak banjir. Sebab pihaknya masih fokus melakukan evakuasi.

" Kurang lebih 200 sampai 300 orang (mengungsi), itu satu kampung Ujoh Bilang saja," terangnya,” tandasnya. (tim redaksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews