DIKSI.CO, BONTANG - Di tengah wabah pandemi corona virus disease (Covid-19) yang juga melanda bumi pertiwi, ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai mencuat.
Oleh karena itu, Modesta, salah satu petugas teknisi transfusi darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Bontang mengimbau masyarakat untuk tetap melakukan donor darah meski pemerintah saat ini fokus untuk penanggulangan Covid-19.
Menurutnya, donor darah juga diperlukan untuk mengisi kebutuhan stok darah, terlebih di saat darurat. Karena tidak menutup kemungkinan penyakit demam berdarah juga bisa menyerang kapanpun, jika masyarakat tidak bisa menjaga diri dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Ia mengutip tanggapan Jusuf Kalla, selaku ketua umum PMI, yang mengatakan bahwa donor darah tidak ada hubungannya dengan Covid-19. Masyarakat yang sehat dapat mendonorkan darahnya. Mantan Wakil Presiden itu juga mengimbau kepada para relawan untuk mendonor demi kemanusiaan.
"Bapak Jusuf Kalla saja tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap donor, meskipun ada wabah Covid-19. Kalau pasien corona mungkin tidak terlalu butuh darah ya. Nah, pasien lain ada yang masih butuh, misal yang cuci darah pasti butuh terus," katanya.
Saat ini, demam berdarah tidak bisa dijadikan urusan sepele. Pasalnya, infeksi DBD menjadi penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di Indonesia.
Sebagai petugas di PMI, Modesta berharap penyebaran penyakit ini tidak terjadi di Bontang, mengingat pasien DBD memerlukan darah segar yang biasa diambil dari PMI.
Ditanya mengenai permintaan pasien demam berdarah di Bontang, ia menyebutkan memang ada gejala yang terjadi pada beberapa orang dan permintaan dari rumah sakit. Namun kasus tersebut belum terlalu melonjak secara signifikan.