DIKSI.CO, SAMARINDA - Bencana banjir yang kian parah di Kota Samarinda mendapat perhatian serius oleh bakal calon Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Dalam grand desain pengendalian banjir Andi Harun yang diketahui akan maju bersama Rusmadi sebagai bakal calon wakil wali kota Samarinda menyebut jika rencana membuat resapan air dengan konsep biopori maka itu adalah pilihan yang sangat keliru.
Biopori untuk atasi banjir di Samarinda, dinilainya tidak tepat.
"Untuk di Samarinda itu tidak cocok karena tanah di Samarinda itu teksturnya lempung. Ini hanya cocok untuk daerah-daerah yang kontur tanahnya itu berpasir atau bebatuan karena konsepnya itu menyerap," ujar Andi Harun saat diwawancara usai acara diskusi publik "Membangun Samarinda Tangguh Banjir" Kamis (25/6/2020) dini hari.
Wakil rakyat 5 periode ini menjelaskan, volume banjir selain secara teknis sangat sulit, tingkat volume banjir di Kota Tepian sudah tidak mungkin lagi diselesaikan dengan sistem biopori.
"Karena eskalasi baik kedalaman maupun luas daerah terdampak banjir sudah sangat parah. Apalagi sampai membangun biopori di bawah parit. Paritnya aja sudah terendam," kata AH sapaannya.
AH menegaskan, konsep biopori hanya mungkin dilakukan di beberapa wilayah di Kaltim, diantaranya Kota Bontang dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Untuk Samarinda khususnya wilayah-wilayah genangan itu rata-rata tekstur tanahnya berbentuk tanah lempung. Jadi saya kira setiap solusi itu ada konteks kecocokan di setiap daerah berdasarkan kajian teknis di daerah masing-masing," tegas Andi Harun. (tim redaksi Diksi)