DIKSI.CO, PASER - DPRD Paser mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser untuk membangun pengendali banjir dengan sistem Polder.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk pencegahan banjir yang masih menjadi momok menakutkan di Kabupaten paser.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Paser, Basri Mansyur.
"Pembangunan itu (Polder) yang kami dorong," ujar Basri Mansyur, Rabu (10/5/2023).
Ia juga meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) lebih fokus memaksimalkan pengerukan di sungai yang terjadi pendangkalan.
Solusi ini sudah berulang kali di sampaikan kepada eksekutif.
"Mau bagaimana kita menangani banjir di daerah perkotaan, bagaimana penanganan drainase dalam kota kalau tidak mengeruk Sungai Kandilo, (tak dikeruk) ini tak akan pernah selesai," tegas Basri.
Diketahui, banjir terbesar di Long Kali terjadi pada 2021 lalu, diakibatkan DAS Sungai Telake sudah tak mampu lagi menampung debit air yang cukup deras.
Selain itu, banjir terjadi di beberapa titik di wilayah perkotaan Tanah Grogot, hingga di Kecamatan Batu Sopang, Muara Komam dan Paser Belengkong juga disebabkan DAS Kandilo mengalami pendangkalan.
Oleh karena itu, Basri menginginkan adanya pengerukan DAS pada bagian hulu sungai.
Pasalnya wilayah tersebut menjadi langganan banjir apabila curah hujan mulai tinggi.
"Perlu kita sadari bagaimana menyelesaikan bagian hulunya dulu, bukan cuma menangani sumbatan-sumbatan drainase, tapi tidak menyelesaikan sumbernya," pungkasnya. (advertorial)