DIKSI.CO - Kabar duka kembali menyelimuti tanah air.
Di tengah perayaan hari raya Idul Adha, terdengar kabar bahwa ratusan jemaah haji asal Indonesia tutup usia selama berada di Arab Saudi.
Faktor utama para jemaah RI meninggal dunia sebagian besar karena penyakit bawaan.
Misalnya seperti terkena penyakit jantung, radang paru-paru, neoplasma, pneumonia, asma, gagal ginjal, tuberkulosis, hingga hipertensi paru.
Hal itu disampaikan Konsul Haji Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah Nasrullah Jasam dilansir dari CNNIndonesia.
"Faktor heatstroke (serangan panas) memang ada, namun hingga saat ini tidak menjadi penyebab secara langsung, tetapi menjadi penyebab antara ada," ujar Nasrullah belum lama ini
Dijelaskannya, belum ada jemaah haji asal Indonesia yang tercatat meninggal karena heat stroke akibat cuaca panas.
Namun heat stroke mempengaruhi kondisi kesehatan para jemaah.
Sebagai informasi, musim haji di Arab Saudi tahun ini dilanda panas ekstrem.
Suhu di Arab berkisar antara 45 sampai 48 derajat Celsius.
Untuk itu, Otoritas Saudi mengimbau jemaah untuk mematuhi pedoman kesehatan yang telah ditetapkan.
Jemaah diimbau membawa payung guna menghindari paparan langsung sinar matahari.
Mereka diminta untuk minum air dalam jumlah yang cukup serta beristirahat di antara ibadah agar tak kelelahan.
Kementerian Kesehatan Saudi juga menginstruksikan jemaah menggunakan alat penyiram air kecil guna mendinginkan wajah di suhu tinggi.
Guna mengantisipasi panas ekstrem, petugas haji pun telah dengan memasang penyejuk udara yang memancarkan air ke berbagai titik.
Melalui sistem tersebut, para jemaah diharapkan agar tak kepanasan dan mendapat kesegaran. (*)