Sabtu, 29 Juni 2024

Apresiasi Kinerja Tpid, Mendagri Dorong Daerah yang Nilai Inflasinya Tinggi Segera Lakukan Evaluasi

Koresponden:
Alamin
Selasa, 25 Juni 2024 14:23

TPID Samarinda mengikuti rapat pengendalian inflasi dari ruang rapat Sembuyutan lantai III Gedung Balaikota, Jalan Kesuma Bangsa/Foto: Pemkot Samarinda

DIKSI.CO, SAMARINDA - Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) rutin guna membahas pengendalian inflasi, Senin (24/06/2024).
 
Rapat itu dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.
 
Selain secara tatap muka, rapat itu juga diikuti Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) seluruh Indonesia via Zoom meeting.
 
TPID Samarinda mengikuti Rakor tersebut dari ruang rapat Sembuyutan lantai III Gedung Balaikota, Jalan Kesuma Bangsa.
 
Dalam rapat itu, Tito Karnavian memberikan apresiasi terhadap kinerja TPID dalam mengendalikan laju inflasi di daerahnya.
 
Bahkan kinerja TPID tersebut juga diapresiasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan memberikan penghargaan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 yang berlangsung di Istana Negara Jakarta, Jumat (14/6/2024) lalu.
 
"Saya ucapkan selamat kepada rekan-rekan yang mendapatkan penghargaan langsung dari Bapak Presiden di Istana, dan juga ini menjadi pemicu bagi rekan-rekan yang belum mendapatkan penghargaan," ujar Tito.
 
Capaian kinerja tersebut, menurutnya, menunjukkan bahwa Rakor pengendalian inflasi daerah berdampak nyata terhadap pengendalian inflasi.
 
Bahkan, Presiden Jokowi mengapresiasi rapat yang berlangsung secara rutin perminggu yang dilaksanakan setiap hari Senin.
 
"Karena sangat dinamis dan diangka yang sekarang, per Mei 2024 sebesar 2,84 persen juga beliau cukup happy," ucapnya.
 
Tito Karnavian juga Kembali mengingatkan daerah yang nilai inflasinya masih tinggi, agar segera melakukan langkah-langkah pengendalian.
 
Walaupun angka inflasi secara nasional per Mei 2024 terkendali sebesar 2,84 persen, namun kondisi di daerah masih beragam.
 
"Daerah yang nilai inflasinya tinggi, untuk segera mengevaluasi dan menemukan penyebab tingginya angka tersebut serta secepatnya mengambil langkah intervensi," pungkasnya. (*)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews