Minggu, 24 November 2024

Akui Gejala Medis Omicron Lebih Ringan dari Delta, Dinkes Kaltim Prediksi Puncak Lonjakan Covid-19 Terjadi Awal Maret 2022

Koresponden:
Er Riyadi
Rabu, 16 Februari 2022 7:27

Petugas dari Satgas Covid-19 Kaltim melakukan penyemprotan disinfektan mencegah penularan corona di lingkungan kantor pemerintah

DIKSI.CO, SAMARINDA - Melansir data Satgas Covid-19, per Selasa (15/2/2022) kemarin, terjadi lonjakan 57.049 kasus konfirmasi baru corona di Indonesia.

Dari 57 ribu lebih kasus konfirmasi baru itu, mayoritas penambahan kasus terjadi di Pulau Jawa dan Bali.

Saat ini, Pulau Jawa-Bali tengah berada di puncak penyebaran Covid-19 khususnya untuk varian Omicron.

Masitah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, menyebut berdasarkan pengalaman gelombang penyebaran Covid-19 sebelumnya, dalam beberapa pekan ke depan, kasus corona di Jawa-Bali akan mengalami penurunan.

Setelah Jawa-Bali mengalami penurunan kasus nantinya, giliran luar Jawa-Bali yang memasuki masa puncak gelombang peningkatan kasus corona, termasuk Kaltim.

"Berdasarkan pengalaman dan mencermati pengalaman kita yang lalu, kita ini kan tertinggi di luar Jawa Bali. Mudah-mudahan kita sudah bersiaplah dengan kondisi ini," kata Masitah, dihubungi Rabu (16/2/2022).

Dinas Kesehatan Kaltim memprediksi Bumi Mulawarman akan memasuki puncak penyebaran Covid-19 pada awal Maret 2022, bulan depan.

Per Selasa (15/2/2022) kemarin, Kaltim mengalami kenaikan kasus konfirmasi sebesar 1.333 kasus baru.

Oleh karena itu, pemerintah diminta mempersiapkan diri, termasuk tempat-tempat Isolasi terpadu (isoter).

Masitah menegaskan, pekan ini akan dikebut penyiapan Wisma Atlet di GOR Sempaja Samarinda, sebagai lokasi isolasi terpusat pasien Covid-19.

"Mudah-mudahan bisa siap pekan ini, untuk mengantisipasi masyarakat yang tidak mungkin dilakukan isolasi mandiri di rumah," paparnya.

Kondisi tingkat keterisian tempat tidur di fasilitas kesehatan dan rumah sakit Kaltim, mencapai 17 persen.

BOR di Kaltim berpotensi terus pesatnya setiap penambahan kasus konfirmasi setiap harinya.

"Saat ini bed occupancy rate (BOR) 17 persen di Kaltim. Memang ada peningkatan dari sebelumnya di akhir Desember sampai Januari karena masih landai sekitar 5 persen. Sekarang sudah di posisi 17 persen," tegasnya.

Meski tingkat penularan virus varian Omicron lebih cepat lima kali lipat dibanding varian Delta, Masitah menyebut gejala medis Omicron lebih ringan.

Sehingga apabila tertular dengan gejala ringan, dianjurkan cukup melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Dari sifat penularannya yang cepat, kita harap masyarakat tetap waspada, dan peningkatannya saat ini sudah terlihat beberapa terakhir ini," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews