DIKSI.CO, SAMARINDA - Longsoran tanah yang terjadi di jalur STA 2+600, Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) menghambat realisasi target perampungan tol pertama di Kalimantan ini.
Longsoran sepanjang 100an meter di Seksi 5 ini, diketahui mulai dilakukan penanganan dari kontraktor.
Guna mempercepat penanganan jalur tol longsor ini, dalam waktu dekat Komisi III DPRD Kaltim, mengagendakan memanggil instansi terkait dan kontraktor.
Syafruddin, Anggota Komisi III DPRD Kaltim menyampaikan, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Dinas PUPR Kaltim, PT Jasa Marga, dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum, guna mengetahui progres penanganan jalur longsor.
"Nanti dalam waktu dekat ini akan kami panggil, PUPR, Jasa marga, dan BPJT. Kami akan hearing tentang jalan tol, nanti kami akan panggil semua," kata Udin, sapaan akrabnya dihubungi Selasa (12/1/2021).
Syafruddin menjelasnya, pada November 2020 tahun lalu, pihaknya telah mendapatkan kabar mengenai longsoran di jalur Tol Balsam. Pihaknya juga telah meminta pihak kontraktor untuk melakukan penanganan.
Bahkan menurutnya, longsoran di jalur Manggar ke Km 13 Samboja itu, sebelumnya ditarget selesai pada Desember 2020.
"Itu kan sebenarnya sudah diminta diperbaiki, targetnya Desember kemarin sudah kelar," sambungnya.
Tidak hanya menjadwalkan rapat dengar pendapat, nantinya Komisi III juga akan menjadwalkan peninjauan lapangan di lokasi longsoran.
"Nah, nanti akan kami panggil kembali dan tinjau ke lapangan, sampai mana progres penanganan longsor itu," tegasnya.
Sebelumnya, Tol Balsam sepanjang 99,02 kilometer ini ditarget rampung pada Maret 2021. Dengan penanganan jalur longsor yang masih dalam proses penanganan, belum diketahui kapan tol pertama di Kalimantan ini ditargetkan rampung.
"Jasa Marga dan BPJN menarget Maret nanti sudah rampung semua jalur Tol Balsam, dari pintu tol Samarinda sampai pintu tol Manggar, dengan adanya longsor ini kami lihat juga perubahan target penyelesaiannya," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)
