DIKSI.CO, SAMARINDA - Bak puisi sastrawan terkenal Sapardi Djoko Damono, "tak ada yang lebih tabah, dari hujan Bulan Juni", seperti itulah mungkin yang bernuansa di rencana pergantian Ketua DPRD Kaltim.
Setelah disampaikannya surat usulan pergantian posisi ketua dewan, dari Makmur HAPK, ke Hasanuddin Mas'ud, Makmur menanggapi hal tersebut dengan pertanyaan ke DPP.
Makmur mengaku selama ini tidak pernah dipanggil oleh DPP, terkait kekurangannya dan evaluasi apa yang disampaikan DPP Golkar.
Tiba-tiba saat ini proses peralihan AKD, mulai dilakukan.
"Saya belum pernah berkomunikasi dengan DPP, bahkan saya belum pernah dipanggil misalnya saya ada kekurangan apa gitu," kata Makmur, ditemui Senin (21/6/2021).
Bukan ingin cari perhatian, Makmur mengingatkan Golkar sebagai partai yang besar mestinya melakukan pemanggilan melakukan evaluasi kepada dirinya.
Bukan serta merta mengganti tanpa diketahui kekurangan selama dirinya memimpin DPRD Kaltim.
"Itu kan perlu juga, saya inikan kader harus menyadari juga kita tidak cari perhatian. Organisasi yang baik kan seperti itu, dipanggil begini kurangnya ini, itu yang paling baik," jelasnya.
Padahal diakui Makmur HAPK, setelah dirinya purna tugas memimpin Kabupaten Berau, ia hendak pensiun dari dunia politik.
Partai lah yang meminta dirinya untuk kembali bertarung di panggung politik, memperebutkan kursi di DPRD Kaltim.
Pertarungan itu yang membuat ia akhirnya menduduki kursi Ketua DPRD Kaltim.
Saat ini posisinya diusik, potensi beristirahat dari dunia politik mulai keluar dari nada bicaranya.
"Saya sebenarnya sudah, sudah cukup luar biasa ada di lingkup partai ini. Saya merasa sudah cukup, saya jujur ingin istirahat dari politik sebenarnya," tegasnya.
"Karena saya yang diminta mengabdikan diri, saya sendiri sebenarnya tidak ingin calon jadi anggota DPRD, saya diminta partai," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)