DaerahPendidikan

Sekolah Lansia di Samarinda, Wadah Baru agar Usia Senja Tetap Berdaya dan Bahagia

DIKSI.CO — Di tengah tantangan demografi dan perubahan sosial yang terus berkembang, Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menunjukkan komitmen kuat dalam memperhatikan kesejahteraan kelompok lanjut usia (lansia). 

Salah satu program unggulan yang kini menjadi sorotan adalah Sekolah Lansia dan Lansia Berdaya, sebuah inisiatif yang dirancang untuk memastikan para lansia tetap sehat, mandiri, dan produktif di masa senja mereka.

Kepala DPPKB Kota Samarinda, drg. Deasy Evriyani, M.Si, menjelaskan bahwa program ini bukan sekadar kegiatan sosial biasa, melainkan sebuah pendekatan holistik yang menggabungkan pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan.

“Melalui sekolah ini, kami ingin menumbuhkan semangat hidup dan kemandirian. Lansia bukan hanya penerima manfaat, tapi juga bagian penting dalam pembangunan keluarga,” ujar Deasy saat dikonfirmasi, minggu (13/10/2025).

Berbeda dari sekolah formal pada umumnya, Sekolah Lansia mengusung konsep pembelajaran yang menyenangkan dan bebas tekanan. Selama 12 kali pertemuan, para peserta lansia akan mengikuti tahapan pembelajaran berjenjang yang dinamai S1, S2, hingga S3. Penamaan ini bukan merujuk pada gelar akademik, melainkan sebagai simbol pencapaian berdasarkan tingkat aktivitas dan pemahaman masing-masing peserta.

Setiap kelas diikuti oleh sekitar 25 peserta, yang berasal dari berbagai kelurahan di Kota Samarinda. 

Materi yang diberikan pun beragam dan relevan dengan kebutuhan lansia, mulai dari kesehatan fisik, psikologi keluarga, hingga keterampilan praktis seperti bercocok tanam, kerajinan tangan, dan pengelolaan keuangan rumah tangga. Pendekatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, dengan metode diskusi kelompok, simulasi, dan praktik langsung.

Program ini telah memberikan dampak nyata bagi para peserta. Banyak dari mereka yang mengaku merasa lebih muda, lebih bersemangat, dan lebih percaya diri setelah mengikuti kegiatan sekolah lansia. 

Selain mendapatkan ilmu baru, mereka juga merasakan manfaat sosial berupa pertemanan dan dukungan emosional dari sesama peserta.

“Banyak yang bilang merasa muda kembali karena bisa belajar, bertemu teman sebaya, dan berbagi pengalaman. Suasananya hangat dan penuh semangat positif,” tutur Deasy.

Antusiasme peserta, kata dia, menjadi bukti bahwa program ini dibutuhkan. Bahkan, ada yang mengaku merasa kehilangan setelah masa belajar berakhir.

Melalui program Sekolah Lansia dan Lansia Berdaya, Pemerintah Kota Samarinda berupaya mengubah cara pandang masyarakat terhadap masa tua. Lansia tidak lagi dipandang sebagai kelompok yang lemah dan bergantung, melainkan sebagai individu yang masih memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam keluarga dan masyarakat.

Program ini juga sejalan dengan visi pembangunan keluarga yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan melibatkan lansia dalam kegiatan produktif, diharapkan tercipta lingkungan sosial yang lebih harmonis dan saling mendukung antar generasi.

Keberhasilan program ini membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut. 

DPPKB berencana memperluas cakupan Sekolah Lansia ke lebih banyak kelurahan dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat, perguruan tinggi, dan sektor swasta.

Selain itu, akan dikembangkan modul pembelajaran yang lebih variatif dan adaptif, termasuk penggunaan teknologi sederhana untuk mendukung proses belajar. Dengan demikian, lansia di Samarinda dapat terus belajar dan berkembang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.

Dalam waktu dekat, DPPKB akan menggelar wisuda bagi 125 peserta dari berbagai Sekolah Lansia di Samarinda.

 Wisuda ini bukan hanya seremoni penutup, tapi bentuk penghargaan bagi mereka yang berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan tetap aktif berkontribusi di lingkungan sosialnya.

“Kami ingin memastikan para lansia tetap berdaya, sehat, dan bahagia. Usia bukan alasan untuk berhenti berkarya,” tegas Deasy.

Melalui program ini, Pemerintah Kota Samarinda berharap masa tua tak lagi identik dengan kesepian dan ketergantungan, melainkan masa di mana semangat hidup dan kebersamaan justru semakin kuat.

‎Sekolah Lansia merupakan program pendidikan non-formal yang dirancang khusus untuk para lanjut usia dan pra-lansia. Program ini bertujuan untuk:

‎1. Meningkatkan kesehatan fisik dan mental para lansia,

‎2. Mendorong interaksi sosial yang positif dan bermakna antar sesama lansia,

‎3. Mengembangkan keterampilan hidup agar lansia tetap mandiri, aktif, dan produktif dalam kehidupan sehari-hari.

Program ini merupakan bentuk nyata dari kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan lansia di Kelurahan Loa Buah. Dengan adanya Sekolah Lansia ini, diharapkan para lansia di Kelurahan Loa Buah dapat terus berkembang, tetap sehat, serta menjadi bagian penting dalam pembangunan keluarga dan masyarakat.

(*)

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button