Mancanegara

PM Malaysia Tegaskan Kedaulatan Sabah dalam Sengketa Ambalat dengan Indonesia

DIKSI.CO – Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, menegaskan komitmen pemerintah federal untuk mempertahankan setiap jengkal wilayah Sabah dalam perundingan dengan Indonesia terkait sengketa wilayah Ambalat yang kaya minyak di Laut Sulawesi.

Pernyataan tegas ini disampaikan Anwar saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Kinabalu, Sabah, menanggapi kekhawatiran sejumlah anggota parlemen dari wilayah tersebut yang mempertanyakan hasil konsultasi tahunan ke-13 antara Malaysia dan Indonesia yang digelar akhir Juli lalu.

“Kami akan merundingkannya dengan baik, tanpa menyerah. Ini semua ada dalam pertemuan, bukan sekadar pembicaraan rahasia,” ujar Anwar dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Malay Mail dan Channel News Asia, Selasa (5/8).

Anwar menegaskan bahwa belum ada kesepakatan final yang dicapai dalam pembahasan bersama Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.

Ia menekankan bahwa segala keputusan yang menyangkut perbatasan nasional akan melibatkan diskusi terbuka dan mengedepankan prinsip kedaulatan.

“Kami akan melindungi setiap jengkal Sabah. Saya akan mempertahankan prinsip ini. Saya memilih untuk menjawab pertanyaan ini sekarang karena kami membela Sabah atas nama pemerintah federal,” lanjutnya, dikutip dari Detiknews.


Sengketa Lama di Wilayah Kaya Migas

Wilayah yang disengketakan, yakni blok laut ND6 dan ND7, dikenal sebagai Laut Sulawesi oleh Malaysia dan Ambalat oleh Indonesia.

Kawasan ini telah menjadi titik sengketa sejak awal 2000-an karena potensi besar sumber daya minyak dan gas yang terkandung di dalamnya.

Pada 27 Juni lalu, Anwar dan Prabowo telah bertemu di Jakarta untuk membahas berbagai isu bilateral, termasuk kemungkinan pengembangan bersama (joint development) di wilayah sengketa tersebut.

Namun, hasil konkret dari pertemuan itu masih dalam tahap pembahasan teknis oleh tim masing-masing negara.


Hubungan Bersahabat, Tapi Tegas

Meskipun bersikap tegas soal kedaulatan, Anwar menyatakan bahwa hubungan antara Malaysia dan Indonesia tetap berada dalam koridor persahabatan yang erat.

“Ini merupakan masalah perbatasan antara dua negara, dan Indonesia adalah sekutu. Presiden Prabowo adalah teman pribadi saya, teman keluarga. Saya ingin hal ini menjadi hubungan yang baik,” kata Anwar, Minggu (3/8).

Hingga kini, belum ada batas waktu resmi untuk kesepakatan akhir antara kedua negara.

Namun, baik Malaysia maupun Indonesia diharapkan dapat menyelesaikan perbedaan melalui jalur diplomasi dan kerja sama regional, mengingat pentingnya stabilitas di kawasan Asia Tenggara. (*)

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button