DIKSI.CO, SAMARINDA - 34 ton limbah karet jadi media tanam di Taman Bebaya Samarinda.

Memanfaatkan endapan sisa pengolahan karet menjadi media tanam, mulai dilakukan pada taman yang berada di Tepian Mahakam itu.

Limbah karet digunakan sebagai media tanam untuk tanaman hias dan sejumlah tanaman non pangan.

Nurrahmani, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, menyampaikan nyaris seluruh tanaman di Taman Bebaya, menggunakan sisa pengolahan karet alam sebagai media tanam. 

"Kami sudah uji laboratorium dan diskusi ke dosen pertanian. Kami melihat limbah karet ini bisa dimanfaatkan sebagai media tanam untuk tanaman hias," ungkap Yama sapaan akrabnya, ditemui Jumat (19/11/2021). 

Selanjutnya, pemanfaatan endapan sisa pengolahan karet juga akan dimanfaatkan di beberapa taman lain di Samarinda.

Selain itu, akan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kemungkinan bisa digunakannya limbah karet ini menjadi media tanam untuk tanaman pangan, seperti buah dan sayur.
 
"Jadi kami pakai di Taman Bebaya, bahkan ini kami perlukan sepanjang masa, agar bisa diterapkan di tempat lainnya, jadi bukan hanya di Taman Bebaya saja," terangnya. 

Sementara itu, Sudarmaji, GM PT Multi Kusuma Cemerlang (MKC) Samarinda mengatakan pemanfaatan sisa pengolahan karet ini sudah dilakukan di sekitar perusahaan.

Pihak perusahaan juga melakukan penelitian menyeluruh penggunaan limbah karet dipakai untuk media tanam pada tumbuhan. 

"Ini juga sebagai upaya kami untuk mendukung taman kota. Kami sudah uji  bahwa ini (limbah karet) aman, karena berasal dari unsur organik. Tanaman yang kami tanam di sekitar pabrik juga tumbuh subur," paparnya. 

Sudarmaji menegaskan pihaknya akan terus menyuplai sisa pengolahan karet, agar bisa dimanfaatkan oleh DLH Samarinda. 

"Pemanfaatan limbah karet ini sejalan dengan program lingkungan perusahaan yang menerapkan reduce reuse recycle pada aspek produksi," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)