Saefuddin Zuhri Tinjau Puskesmas Baqa, Dorong Peningkatan Pelayanan dan Penurunan Stunting
DIKSI.CO, SAMARINDA – Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri melakukan peninjauan langsung ke Puskesmas Baqa di Jalan La Madu Keleng, Kecamatan Samarinda Seberang, pada Selasa (23/9).
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam memastikan kualitas layanan kesehatan dasar, khususnya untuk ibu hamil dan balita.
Dalam kunjungannya, Saefuddin Zuhri mengapresiasi kinerja para tenaga kesehatan di puskesmas tersebut.
Menurutnya, keramahan petugas dan kelancaran alur pelayanan merupakan hal penting dalam menciptakan kenyamanan bagi masyarakat.
“Alhamdulillah semua ramah dan pelayanannya cukup memuaskan. Harapan kita pelayanan bisa lebih baik lagi, agar masyarakat semua bisa sehat,” ujar Saefuddin Zuhri kepada awak media.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kebersihan fasilitas, apalagi mengingat luas bangunan Puskesmas Baqa yang cukup besar.
Ia menegaskan bahwa kesehatan masyarakat merupakan fondasi utama dalam membangun bangsa.
“Kalau masyarakat sehat dan pemikirannya cemerlang, bisa membangun Indonesia lebih maju,” ucapnya.
Selain meninjau pelayanan medis, Saefuddin Zuhri juga menekankan pentingnya program berkelanjutan untuk menekan angka stunting.
Ia mengapresiasi peran aktif kader kesehatan yang telah membantu menjalankan berbagai program pemerintah di lapangan.
Turut mendampingi kunjungan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, dr. Ismed Kusasih, menyampaikan bahwa program GEMPAR 1000 HPK berhasil menurunkan angka stunting di Samarinda dari 23,4% pada 2023 menjadi 20,4% pada 2024.
“Penurunan hampir 3% dan kita diapresiasi oleh provinsi. Mudah-mudahan 2025 bisa turun lagi di bawah 20,4%,” ungkap Ismed.
Ia menambahkan, Pemkot Samarinda terus melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), dalam upaya edukasi dan penyuluhan stunting kepada masyarakat.
Program ini menargetkan angka stunting di Samarinda dapat ditekan mendekati standar nasional maksimal sebesar 30,3%, dengan harapan terciptanya generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan. (*)