DIKSI.CO – Dalam misi melindungi armada bantuan internasional yang menuju Gaza, Pemerintah Spanyol mengumumkan akan mengirimkan kapal perang untuk bergabung dengan Italia.
Keputusan ini diambil menyusul laporan serangan drone terhadap armada tersebut di perairan internasional dekat Yunani.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez menyampaikan pengumuman ini dalam konferensi pers di New York, tempat ia menghadiri Sidang Umum PBB.
“Pemerintah Spanyol bersikeras bahwa hukum internasional harus dihormati dan hak warga negara kami untuk berlayar di Laut Mediterania dalam kondisi aman harus dijamin,” ujar Sanchez, Rabu (24/9) dikutip dari detiknews.
Sanchez menegaskan, kapal Angkatan Laut Spanyol akan berangkat dari Cartagena dengan perlengkapan penuh untuk mendukung armada sipil dan menjalankan operasi penyelamatan jika diperlukan.
Armada yang dinamakan Global Sumud tersebut terdiri dari sekitar 50 kapal sipil dengan peserta dari lebih dari 45 negara, termasuk aktivis, pengacara, dan relawan kemanusiaan.
Salah satu tokoh yang ikut serta adalah Greta Thunberg, aktivis iklim asal Swedia.
Menurut laporan, armada tersebut diserang oleh 12 drone tak dikenal pada Selasa malam (23/9), sekitar 30 mil laut dari Pulau Gavdos, di perairan internasional wilayah Yunani.
Serangan itu belum memakan korban jiwa, namun menimbulkan kekhawatiran besar terkait keamanan misi kemanusiaan tersebut.
“Drone-drone itu terbang di atas kapal kami hampir setiap malam,” kata Greta Thunberg dalam wawancara video dengan Reuters dari atas kapal.
“Namun misi ini bukan tentang kami. Risiko yang kami hadapi tidak sebanding dengan risiko yang dihadapi warga Palestina setiap hari.”
Meskipun Israel telah berulang kali mengkritik armada bantuan ini sebagai bentuk provokasi, pihaknya belum memberikan pernyataan resmi mengenai dugaan keterlibatan dalam serangan drone tersebut.
Armada Global Sumud berusaha menembus blokade laut Israel atas Gaza guna mengirimkan pasokan makanan dan bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dilanda krisis.
Langkah Spanyol dan Italia ini menandai peningkatan keterlibatan negara-negara Eropa dalam isu Gaza, dan berpotensi memperburuk ketegangan diplomatik dengan Israel.
Analis menilai keputusan ini sebagai bentuk tekanan terhadap Israel agar mematuhi hukum internasional dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza tanpa hambatan. (*)
-
- Mikrofon Mati Saat Bahas Palestina di PBB, Prabowo hingga PM Kanada Tetap Lanjutkan Pidato
- Pidato Keras Trump di Sidang Umum PBB: Negara Akan Masuk Neraka Jika Tak Kendalikan Perbatasan
- Sampaikan Pidato di Konferensi PBB, Prabowo Serukan Perdamaian Palestina dan Israel
