Demo Mahasiswa HMI Guncang Kantor Gubernur Kaltim, Desak Tuntaskan Dugaan Korupsi DBON Rp100 Miliar
DIKSI.CO, SAMARINDA – Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) kembali diwarnai aksi unjuk rasa, Senin (4/8) sore.
Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Samarinda turun ke jalan menuntut penyelesaian sejumlah persoalan krusial, termasuk dugaan penyelewengan dana dalam program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang disebut merugikan negara hingga Rp100 miliar.
Selain DBON, mahasiswa juga mendesak perbaikan pelayanan publik, pemerataan infrastruktur pendidikan dan kesehatan, serta evaluasi kinerja Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim.
Ketua HMI Cabang Samarinda, Syahril Saili, menyampaikan bahwa aksi sempat diwarnai dorong-dorongan dengan petugas Satpol PP.
Namun, situasi berangsur kondusif setelah massa ditemui langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji.
“Alhamdulillah Pak Wagub hadir dan menjawab tuntutan kami. Tapi kami tidak berhenti sampai di sini. Janji-janji itu harus ditepati, terutama soal pembangunan jalan, layanan kesehatan, pendidikan, dan evaluasi Sekda,” tegas Syahril.
Menurutnya, HMI akan terus mengawal proses hukum terkait dugaan korupsi dana DBON.
Ia juga mengkritik minimnya transparansi dari Sekda Kaltim yang menjabat sebagai Ketua Pelaksana DBON.
“Kasus DBON ini belum tuntas, bahkan Ibu Sekda ketika dipanggil sebagai saksi terlihat irit bicara. Kami menduga kuat adanya keterlibatan beliau. Ini tidak boleh dibiarkan,” ucapnya.
Syahril juga menyoroti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal dugaan maladministrasi dalam perjalanan dinas luar negeri tahun 2022–2023 yang melibatkan Sekda dan lima ASN lainnya.
“Kami beri waktu satu minggu. Jika tidak ada kejelasan, kami akan turun aksi kembali,” ancamnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa.
Ia mengungkapkan bahwa Pemprov telah mengucurkan anggaran Rp250 miliar untuk pembangunan jalan dari Tering menuju Mahakam Ulu.
“Tahun ini sudah kita kucurkan Rp200 miliar dari APBD dan Rp50 miliar dari pusat. Progresnya sudah 60%. Insya Allah Desember nanti kita bisa lihat hasilnya langsung di lapangan,” kata Seno Aji.
Selain itu, ia menyebut Pemprov juga telah mengirimkan 68 ton beras ke Mahakam Ulu dan akan menyalurkan bantuan tambahan guna mengatasi mahalnya harga bahan pokok di daerah tersebut.
Di bidang pendidikan dan kesehatan, Seno menyampaikan bahwa Pemprov telah membangun delapan unit SMA/SMK di berbagai daerah, serta merencanakan pembangunan rumah sakit tipe C di Kutai Barat dan Kutai Timur.
Terkait kasus DBON, Seno menegaskan bahwa siapa pun yang terlibat akan diproses sesuai hukum.
“Siapa pun yang terlibat dalam dugaan penyelewengan dana DBON, baik Sekda maupun lainnya, harus diproses hukum. Kita tidak ingin uang rakyat disalahgunakan,” tegasnya.
Seno juga berjanji akan menindaklanjuti temuan BPK soal perjalanan dinas luar negeri melalui rapat internal dan menyampaikan hasilnya kepada mahasiswa.
“Kita akan cek kembali dan segera sampaikan hasilnya ke teman-teman HMI. Ini akan jadi catatan kami,” pungkasnya. (*)