Ungkap Kematian Diplomat Kemlu, Ketua Komisi III DPR Apresiasi Polda Metro Jaya
DIKSI.CO – Polda Metro Jaya mendapat apresiasi dari Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman atas kinerjanya menangani kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39), yang ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Habiburokhman menilai penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian telah berjalan secara profesional dan ilmiah, sehingga mampu mengungkap berbagai fakta penting dalam kasus ini.
“Kami mengapresiasi kinerja Polri, khususnya Polda Metro Jaya, yang mengungkap kasus meninggalnya diplomat muda dengan terang dan jelas,” ujar Habiburokhman kepada wartawan, Rabu (30/7/2025).
Ia juga menyoroti metode investigasi yang digunakan oleh penyidik, yang melibatkan pendekatan forensik dan pendapat berbagai ahli, sehingga membantu publik memahami duduk perkara kasus secara lebih transparan.
“Dari fakta-fakta yang disampaikan, bisa kami lihat bahwa para penyidik telah bekerja dengan penuh kehati-hatian, sabar, cermat, dan teliti,” tambahnya.
Meskipun polisi telah menyimpulkan tidak ada unsur pidana dalam kematian ADP, Habiburokhman memuji sikap Polda Metro yang belum menutup penyelidikan.
Menurutnya, hal ini mencerminkan pemahaman mendalam terhadap prinsip-prinsip hukum pidana.
“Yang menarik, dikatakan bahwa korban meninggal tanpa keterlibatan orang lain, namun penyidik masih belum menutup kasus. Ini menunjukkan bahwa penyidik sangat memahami prinsip hukum pidana, bahwa kesimpulan akhir harus diambil dengan bukti yang tidak terbantahkan lagi,” ucap politisi Gerindra tersebut.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, menyampaikan bahwa hingga kini kasus kematian ADP masih dalam proses penyelidikan, meski belum ditemukan indikasi adanya tindak pidana.
“Sementara belum (dihentikan),” ujar Wira kepada wartawan, Selasa (29/7/2025).
Diketahui, ADP sempat berada di rooftop gedung Kemlu pada Senin malam (7/7) selama sekitar 1 jam 26 menit.
Ia meninggalkan tas ransel dan belanjaan di lokasi tersebut.
Keesokan paginya, jasadnya ditemukan oleh penjaga kos dalam kondisi mengenaskan, dengan wajah terbungkus plastik dan dililit lakban kuning. (*)