Daerah

Galakkan Program Jeng Rinda, Andi Harun Optimis Partisipasi Masyarakat Akan Kurangi Dampak Pencemaran Lingkungan

DIKSI.CO, SAMARINDA – Wali Kota Samarinda Andi Harun berharap masyarakat Kota Samarinda aktif berpartisipasi dalam program "Jeng Rinda" atau jelantah membangun Samarinda untuk sebagai upaya pengendalian pencemaran lingkungan ,meningkatkan kualitas lingkungan,dan taraf perekonomian.

"Ayo bersama kita sukseskan “Jeng Rinda" sebagai salah satu program yang mendukung terwujudnya Samarinda sebagai kota pusat peradaban," ajak Wali Kota Samarinda Andi Harun, Kamis (30/9/2021).

Program "Jeng Rinda" adalah salah satu inovasi dan wujud komitmen Pemerintah Kota Samarinda dalam upaya pengendalian pencemaran lingkungan yang bersumber dari kegiatan rumah tangga .

Sebab itu, lanjut Andi Harun, gerakan ini tidak bisa disepelekan, karena bisa memberikan multiplayer efek yang luar biasa, bagi kehidupan masyarakat.

"Jika limbah minyak jelantah ditangani dengan baik maka akan menjadi barang yang bernilai ekonomis," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, program (Jeng Rinda) yang di launching akhir Maret lalu oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda untuk mengurangi pencemaran dari minyak jelantah tersebut, mendapat respon cukup baik dari pegawai lingkup Pemkot dan pelaku usaha.

Di mana, setiap instansi pemerintah lingkungan teras Samarinda dipasangi jiregen-jiregen untuk diisi minyak jelantah. Contoh di kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebulannya bisa terkumpul 80 liter minyak jelantah.

Dikatakan Yama sapaan Nurrahmani, sebelumnya DLH yang menjemput bola mengantar hasil minyak jelantah dari pelaku usaha untuk diolah ke PT Garuda Sinar Perkasa (GSP). Namun, sekarang pelaku usaha sendiri yang melaporkan langsung ke PT GSP.

Dari hasil penjualan minyak jelantah yang dikumpulkan secara cuma-cuma ini mampu menghasilkan uang hingga jutaan rupiah yang akan diperuntukkan ke sekolah-sekolah berbasis lingkungan.

“Terakhir yang saya tahu saldo yang ada saat ini Rp 10 juta hasil dari penjualan minyak jelantah dari pelaku usaha. Uang nanti itu akan diorientasikan ke sekolah-sekolah berbasis lingkungan. Misalnya, sekolah itu ingin maju di lomba Adiwiyata mereka ingin membeli wastafel nanti dari uang itu bisa dipergunakan,” jelas Yama. (tim redaksi Diksi)

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button