DIKSI.CO, SAMARINDA - Bersama 10 kabupaten/kota, Kaltim berupaya mengejar target realisasi investasi di Bumi Mulawarman.
Pada 2021 ini, Pemprov Kaltim menarget menggaet investasi sebesar Rp32,53 triliun.
Hanya saja, hingga Triwulan II (April-Juni), realisasi investasi baru menyentuh angka Rp 8,56 Triliun, atau 26,31 persen.
Isran Noor, Gubernur Kaltim mencoba memahami lambatnya progres investasi di Kaltim.
Pasalnya saat ini Bumi Mulawarman masih dilanda pandemi Covid-19.
"Investasi baru 26,31 persen. Tidak apa-apa, kondisi Covid-19 ini, tidak semua target harus tercapai," kata Isran Noor, saat menghadiri meeting high level Regional Investor Relation Unit (RIRU), Kamis (9/9/2021).
Lambannya pertumbuhan investasi ini, diakui akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Kaltim. Hanya saja tidak berdampak besar.
"Pasti ada pengaruh ke perekonomian Kaltim, tapi kecil-kecilan saja," paparnya.
Sementara itu, Abu Helmi, Asisten Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekprov Kaltim, menyebut realisasi investasi Kaltim, terdiri dari PMDN Rp6,23 triliun dan PMA Rp2,33 triliun.
"Pada Triwulan II tahun 2021 ini tercatat realisasi investasi mencapai angka Rp8,56 triliun, dengan rincian realisasi PMDN sebesar Rp6,23 triliun atau 1.935 proyek dan realisasi PMA sebesar US$ 159,67 juta atau sebesar Rp2,33 triliun atau 263 proyek," ungkapnya.
Abu Helmi menjelaskan realisasi investasi Rp8,56 triliun 2021 ini mengalami peningkatan sebesar 15,21 persen, dibanding Triwulan II tahun 2020, sebesar Rp7,43 triliun.
Mengejar target realisasi investasi Rp32,53 triliun, pihaknya optimis dapat mengejar target tersebut di akhir tahun 2021.
Tidak hanya salah satu OPD di Kaltim, pengejaran target investasi mesti dilakukan berbagai OPD di lingkungan Pemprov Kaltim.
"Bukan hanya DBMPTSP saja yang bergerak tapi juga kerja keras beberapa sektor, seperti pertambangan, pariwisata, migas, transportasi dan lainnya," tegasnya. (tim redaksi Diksi)